8 Al-Anfaal, artinya Rampasan Perang. Arti Nama-nama Surat dalam Al Quran : Pada surat ini dibahas tentang harta rikaz. 1. Al-Fatihah adalah surat yang diturunkan 9. At-Taubah, artinya Pengampunan. dengan lengkap diantara surat-surat yang ada di Al- fBerisi perintah untuk memutuskan hubungan 18.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ قُلْ اُوْحِيَ اِلَيَّ اَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِّنَ الْجِنِّ فَقَالُوْٓا اِنَّا سَمِعْنَا قُرْاٰنًا عَجَبًاۙ Qul ūḥiya ilayya annahustamaa nafarum minal-jinni fa qālū innā saminā qur'ānan ajabān. Katakanlah Nabi Muhammad, “Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan Al-Qur’an yang kubaca.” Lalu, mereka berkata, “Kami telah mendengarkan bacaan yang menakjubkan, يَّهْدِيْٓ اِلَى الرُّشْدِ فَاٰمَنَّا بِهٖۗ وَلَنْ نُّشْرِكَ بِرَبِّنَآ اَحَدًاۖ Yahdī ilar-rusydi fa'āmannā bihī, wa lan nusyrika birabbinā aḥadān. yang memberi petunjuk kepada kebenaran, sehingga kami pun beriman padanya dan tidak akan mempersekutukan sesuatu pun dengan Tuhan kami. وَّاَنَّهٗ تَعٰلٰى جَدُّ رَبِّنَا مَا اتَّخَذَ صَاحِبَةً وَّلَا وَلَدًاۖ Wa annahū taālā jaddu rabbinā mattakhaża ṣāḥibataw wa lā waladān. Sesungguhnya Mahatinggi keagungan Tuhan kami. Dia tidak beristri dan tidak pula beranak. وَّاَنَّهٗ كَانَ يَقُوْلُ سَفِيْهُنَا عَلَى اللّٰهِ شَطَطًاۖ Wa annahū kāna yaqūlu safīhunā alallāhi syaṭaṭān. Sesungguhnya orang yang bodoh di antara kami selalu mengucapkan perkataan yang melampaui batas terhadap Allah. وَّاَنَّا ظَنَنَّآ اَنْ لَّنْ تَقُوْلَ الْاِنْسُ وَالْجِنُّ عَلَى اللّٰهِ كَذِبًاۙ Wa annā ẓanannā allan taqūlal-insu wal-jinnu alallāhi każibān. Sesungguhnya kami mengira bahwa manusia dan jin itu tidak akan mengatakan perkataan yang dusta terhadap Allah.” وَّاَنَّهٗ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الْاِنْسِ يَعُوْذُوْنَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوْهُمْ رَهَقًاۖ Wa annahū kāna rijālum minal insi yaūżūna birijālim minal-jinni fa zādūhum rahaqān. Sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari kalangan jin sehingga mereka jin menjadikan mereka manusia bertambah sesat. وَّاَنَّهُمْ ظَنُّوْا كَمَا ظَنَنْتُمْ اَنْ لَّنْ يَّبْعَثَ اللّٰهُ اَحَدًاۖ Wa annahum ẓannū kamā ẓanantum allay yabaṡallāhu aḥadān. Sesungguhnya mereka jin mengira sebagaimana kamu orang musyrik Makkah mengira bahwa Allah tidak akan membangkitkan kembali siapa pun pada hari Kiamat. وَّاَنَّا لَمَسْنَا السَّمَاۤءَ فَوَجَدْنٰهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيْدًا وَّشُهُبًاۖ Wa annā lamasnas-samā'a fa wajadnāhā muli'at ḥarasan syadīdaw wa syuhubān. Jin berkata lagi, “Sesungguhnya kami jin telah mencoba mengetahui rahasia langit. Maka, kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api. وَّاَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِۗ فَمَنْ يَّسْتَمِعِ الْاٰنَ يَجِدْ لَهٗ شِهَابًا رَّصَدًاۖ Wa annā kunnā naqudu minhā maqāida lis-sami, famay yastamiil-āna yajid lahū syihābar raṣadān. Sesungguhnya kami jin dahulu selalu menduduki beberapa tempat di langit untuk mencuri dengar berita-beritanya. Akan tetapi, sekarang siapa yang mencoba mencuri dengar pasti akan menjumpai panah api yang mengintai untuk membakarnya. وَّاَنَّا لَا نَدْرِيْٓ اَشَرٌّ اُرِيْدَ بِمَنْ فِى الْاَرْضِ اَمْ اَرَادَ بِهِمْ رَبُّهُمْ رَشَدًاۙ Wa annā lā nadrī asyarrun urīda biman fil-arḍi am arāda bihim rabbuhum rasyadān. Sesungguhnya kami tidak mengetahui apakah keburukan yang dikehendaki terhadap siapa yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan terhadap mereka. وَّاَنَّا مِنَّا الصّٰلِحُوْنَ وَمِنَّا دُوْنَ ذٰلِكَۗ كُنَّا طَرَاۤىِٕقَ قِدَدًاۙ Wa annā minnaṣ-ṣāliḥūna wa minnā dūna żālika, kunnā ṭarā'iqa qidadān. Sesungguhnya di antara kami ada yang saleh dan di antara kami ada pula yang tidak demikian halnya. Kami menempuh jalan yang berbeda-beda. وَّاَنَّا ظَنَنَّآ اَنْ لَّنْ نُّعْجِزَ اللّٰهَ فِى الْاَرْضِ وَلَنْ نُّعْجِزَهٗ هَرَبًاۖ Wa annā ẓanannā allan nujizallāha fil-arḍi wa lan nujizahū harabān. Sesungguhnya kami yakin bahwa kami tidak akan mampu melepaskan diri dari kekuasaan Allah di bumi dan tidak pula dapat lari melepaskan diri dari-Nya. وَّاَنَّا لَمَّا سَمِعْنَا الْهُدٰىٓ اٰمَنَّا بِهٖۗ فَمَنْ يُّؤْمِنْۢ بِرَبِّهٖ فَلَا يَخَافُ بَخْسًا وَّلَا رَهَقًاۖ Wa annā lammā saminal-hudā āmannā bihī, famay yu'mim birabbihī falā yakhāfu bakhsaw wa lā rahaqān. Sesungguhnya ketika mendengar petunjuk Al-Qur’an, kami pun beriman kepadanya. Maka, siapa yang beriman kepada Tuhannya tidak perlu takut akan pengurangan pahala amalnya dan tidak takut pula akan kesulitan akibat penambahan dosa. وَّاَنَّا مِنَّا الْمُسْلِمُوْنَ وَمِنَّا الْقٰسِطُوْنَۗ فَمَنْ اَسْلَمَ فَاُولٰۤىِٕكَ تَحَرَّوْا رَشَدًا Wa annā minnal-muslimūna wa minnal-qāsiṭūna, faman aslama fa ulā'ika taḥarrau rasyadān. Sesungguhnya di antara kami ada yang muslim dan ada pula yang menyimpang dari kebenaran. Siapa yang memeluk Islam telah memilih jalan yang benar. وَاَمَّا الْقٰسِطُوْنَ فَكَانُوْا لِجَهَنَّمَ حَطَبًاۙ Wa ammal-qāsiṭūna fa kānū lijahannama ḥaṭabān. Adapun para penyimpang dari kebenaran menjadi bahan bakar neraka Jahanam.” وَّاَنْ لَّوِ اسْتَقَامُوْا عَلَى الطَّرِيْقَةِ لَاَسْقَيْنٰهُمْ مَّاۤءً غَدَقًاۙ Wa allawistaqāmū alaṭ-ṭarīqati la'asqaināhum mā'an gadaqān. Seandainya mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu agama Islam, niscaya Kami akan mencurahkan air yang banyak rezeki yang cukup. لِّنَفْتِنَهُمْ فِيْهِۗ وَمَنْ يُّعْرِضْ عَنْ ذِكْرِ رَبِّهٖ يَسْلُكْهُ عَذَابًا صَعَدًاۙ Linaftinahum fīhi, wa may yuriḍ an żikri rabbihī yasluk-hu ażāban ṣaadān. Dengan cara itu Kami hendak menguji mereka. Siapa yang berpaling dari peringatan Tuhannya niscaya akan dimasukkan-Nya ke dalam azab yang sangat berat. وَّاَنَّ الْمَسٰجِدَ لِلّٰهِ فَلَا تَدْعُوْا مَعَ اللّٰهِ اَحَدًاۖ Wa annal-masājida lillāhi falā tadū maallāhi aḥadān. Sesungguhnya masjid-masjid itu milik Allah. Maka, janganlah menyembah apa pun bersamaan dengan menyembah Allah. وَّاَنَّهٗ لَمَّا قَامَ عَبْدُ اللّٰهِ يَدْعُوْهُ كَادُوْا يَكُوْنُوْنَ عَلَيْهِ لِبَدًاۗ ࣖ Wa annahū lammā qāma abdullāhi yadūhu kādū yakūnūna alaihi libadān. Sesungguhnya ketika hamba Allah Nabi Muhammad berdiri menyembah-Nya melaksanakan salat, mereka jin-jin itu berdesakan mengerumuninya. قُلْ اِنَّمَآ اَدْعُوْا رَبِّيْ وَلَآ اُشْرِكُ بِهٖٓ اَحَدًا Qul innamā adū rabbī wa lā usyriku bihī aḥadān. Katakanlah Nabi Muhammad, “Sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku dan aku tidak mempersekutukan-Nya dengan apa pun.” قُلْ اِنِّيْ لَآ اَمْلِكُ لَكُمْ ضَرًّا وَّلَا رَشَدًا Qul innī lā amliku lakum ḍarraw wa lā rasyadān. Katakanlah, “Sesungguhnya aku tidak mampu menolak mudarat dan tidak pula mampu mendatangkan kebaikan kepadamu.” قُلْ اِنِّيْ لَنْ يُّجِيْرَنِيْ مِنَ اللّٰهِ اَحَدٌ ەۙ وَّلَنْ اَجِدَ مِنْ دُوْنِهٖ مُلْتَحَدًا ۙ Qul innī lay yujīranī minallāhi aḥadun, wa lan ajida min dūnihī multaḥadān. Katakanlah, “Sesungguhnya tidak ada seorang pun yang dapat melindungiku dari azab Allah dan aku tidak akan memperoleh tempat berlindung selain-Nya. اِلَّا بَلٰغًا مِّنَ اللّٰهِ وَرِسٰلٰتِهٖۗ وَمَنْ يَّعْصِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَاِنَّ لَهٗ نَارَ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًاۗ Illā balāgam minallāhi wa risālātihī, wa may yaṣillāha wa rasūlahū fa inna lahū nāra jahannama khālidīna fīhā abadān. Yang aku mampu lakukan hanyalah menyampaikan peringatan dari Allah dan risalah-Nya. Siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya sesungguhnya akan mendapat azab neraka Jahanam. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.” حَتّٰىٓ اِذَا رَاَوْا مَا يُوْعَدُوْنَ فَسَيَعْلَمُوْنَ مَنْ اَضْعَفُ نَاصِرًا وَّاَقَلُّ عَدَدًاۗ Ḥattā iżā ra'au mā yūadūna fasayalamūna man aḍafu nāṣiraw wa aqallu adadān. Dengan demikian, apabila melihat azab yang diancamkan kepadanya, mereka akan mengetahui siapakah yang lebih lemah penolongnya dan lebih sedikit jumlahnya. قُلْ اِنْ اَدْرِيْٓ اَقَرِيْبٌ مَّا تُوْعَدُوْنَ اَمْ يَجْعَلُ لَهٗ رَبِّيْٓ اَمَدًا Qul in adrī aqarībum mā tūadūna am yajalu lahū rabbī amadān. Katakanlah Nabi Muhammad, “Aku tidak mengetahui apakah azab yang diancamkan kepadamu itu sudah dekat atau Tuhanku menjadikan waktunya masih lama.” عٰلِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلٰى غَيْبِهٖٓ اَحَدًاۙ Ālimul-gaibi falā yuẓhiru alā gaibihī aḥadān. Dia mengetahui yang gaib. Lalu, Dia tidak memperlihatkan yang gaib itu kepada siapa pun, اِلَّا مَنِ ارْتَضٰى مِنْ رَّسُوْلٍ فَاِنَّهٗ يَسْلُكُ مِنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ رَصَدًاۙ Illā manirtaḍā mir rasūlin fa innahū yasluku mim baini yadaihi wa min khalfihī raṣadān. kecuali kepada rasul yang diridai-Nya. Sesungguhnya Dia menempatkan penjaga-penjaga malaikat di depan dan di belakangnya. لِّيَعْلَمَ اَنْ قَدْ اَبْلَغُوْا رِسٰلٰتِ رَبِّهِمْ وَاَحَاطَ بِمَا لَدَيْهِمْ وَاَحْصٰى كُلَّ شَيْءٍ عَدَدًا ࣖ Liyalama an qad ablagū risālāti rabbihim wa aḥāṭa bimā ladaihim wa aḥṣā kulla syai'in adadān. Yang demikian itu agar Dia mengetahui bahwa rasul-rasul itu benar-benar telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedangkan ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka. Dia menghitung segala sesuatu satu per satu. Quick Links Yasin Al Waqiah Al Kahfi Al Mulk Ar Rahman An Nasr Al Baqarah At Tin Al Fatihah An Nas An Naba Al Qariah
Dalammalam nuzulul qur’an tersebut turunlah ayat pertama yang disampaikan yaitu surat Al-Alaq ayat 1 sampai ayat 5. Sedangkan ayat yang terakhir di turunkan pada tanggal 9 dzulhijjah tahun 10 hijriyah yaitu surat Al-Maidah ayat 3. Sekarang teks ayat-ayat Alqur’an sudah banyak tersaji di berbagai media yang bisa di download berupa
72. QS. Al-Jinn Jin 28 ayat بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ قُلۡ اُوۡحِىَ اِلَىَّ اَنَّهُ اسۡتَمَعَ نَفَرٌ مِّنَ الۡجِنِّ فَقَالُوۡۤا اِنَّا سَمِعۡنَا قُرۡاٰنًاعَجَبًا Qul uuhiya ilaiya annna hustama'a nafarum minal jinnni faqooluuu innaa sami'naa quraanan 'ajabaa 1. Katakanlah Muhammad, "Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan bacaan," lalu mereka berkata, "Kami telah mendengarkan bacaan yang menakjubkan Al-Qur'an, يَّهۡدِىۡۤ اِلَى الرُّشۡدِ فَاٰمَنَّا بِهٖ ؕ وَلَنۡ نُّشۡرِكَ بِرَبِّنَاۤ اَحَدًا Yahdiii ilar rushdi fa aamannaa bihii wa lan nushrika bi rabbinaaa ahadaa 2. yang memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan sesuatu pun dengan Tuhan kami, وَّاَنَّهٗ تَعٰلٰى جَدُّ رَبِّنَا مَا اتَّخَذَ صَاحِبَةً وَّلَا وَلَدًا Wa annahuu Ta'aalaa jaddu Rabbinaa mat takhaza saahibatanw wa la waladaa 3. dan sesungguhnya Mahatinggi keagungan Tuhan kami, Dia tidak beristri dan tidak beranak." وَّ اَنَّهٗ كَانَ يَقُوۡلُ سَفِيۡهُنَا عَلَى اللّٰهِ شَطَطًا Wa annahuu kaana yaquulu safiihunaa 'alal laahi shatataa 4. Dan sesungguhnya orang yang bodoh di antara kami dahulu selalu mengucapkan perkataan yang melampaui batas terhadap Allah, وَّاَنَّا ظَنَنَّاۤ اَنۡ لَّنۡ تَقُوۡلَ الۡاِنۡسُ وَالۡجِنُّ عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا Wa annaa zanannaaa al lan taquulal insu wal jinnu 'alal laahi kazibaa 5. dan sesungguhnya kami mengira, bahwa manusia dan jin itu tidak akan mengatakan perkataan yang dusta terhadap Allah, وَّاَنَّهٗ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الۡاِنۡسِ يَعُوۡذُوۡنَ بِرِجَالٍ مِّنَ الۡجِنِّ فَزَادُوۡهُمۡ رَهَقًا Wa annahuu kaana rijaa lum minal insi ya'uuzuuna birijaalim minal jinni fazaa duuhum rahaqoo 6. dan sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari jin, tetapi mereka jin menjadikan mereka manusia bertambah sesat. وَّاَنَّهُمۡ ظَنُّوۡا كَمَا ظَنَنۡتُمۡ اَنۡ لَّنۡ يَّبۡعَثَ اللّٰهُ اَحَدًا Wa annahum zannuu kamaa zanantum al lany yab'asal laahu ahadaa 7. Dan sesungguhnya mereka jin mengira seperti kamu orang musyrik Mekah yang juga mengira bahwa Allah tidak akan membangkitkan kembali siapa pun pada hari Kiamat. وَّاَنَّا لَمَسۡنَا السَّمَآءَ فَوَجَدۡنٰهَا مُلِئَتۡ حَرَسًا شَدِيۡدًا وَّشُهُبًا Wa annaa lamasnas sa maaa'a fa wajadnaahaa muli'at harasan shadiidanw wa shuhubaa 8. Dan sesungguhnya kami jin telah mencoba mengetahui rahasia langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, وَّاَنَّا كُنَّا نَقۡعُدُ مِنۡهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمۡعِ ؕ فَمَنۡ يَّسۡتَمِعِ الۡاٰنَ يَجِدۡ لَهٗ شِهَابًا رَّصَدًا Wa annaa kunnaa naq'udu minhaa maqoo'ida lis'sam'i famany yastami'il aana yajid lahuu shihaabar rasada 9. dan sesungguhnya kami jin dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mencuri dengar berita-beritanya. Tetapi sekarang siapa mencoba mencuri dengar seperti itu pasti akan menjumpai panah-panah api yang mengintai untuk membakarnya. وَّاَنَّا لَا نَدۡرِىۡۤ اَشَرٌّ اُرِيۡدَ بِمَنۡ فِى الۡاَرۡضِ اَمۡ اَرَادَ بِهِمۡ رَبُّهُمۡ رَشَدًا Wa annaa laa nadriii asharrun uriida biman fil ardi am araada bihim rabbuhum rashadaa 10. Dan sesungguhnya kami jin tidak mengetahui adanya penjagaan itu apakah keburukan yang dikehendaki orang yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan baginya. وَّاَنَّا مِنَّا الصّٰلِحُوۡنَ وَمِنَّا دُوۡنَ ذٰلِكَؕ كُنَّا طَرَآٮِٕقَ قِدَدًا Wa annaa minnas saalihuuna wa minnaa duuna zaalika kunnaa taraaa'ilqa qidadaa 11. Dan sesungguhnya di antara kami jin ada yang shalih dan ada pula kebalikannya. Kami menempuh jalan yang berbeda-beda. وَّاَنَّا ظَنَنَّاۤ اَنۡ لَّنۡ نُّعۡجِزَ اللّٰهَ فِى الۡاَرۡضِ وَلَنۡ نُّعۡجِزَهٗ هَرَبًا Wa annaa zanannaaa al lan nu'jizal laaha fil ardi wa lan nu'jizahuu harabaa 12. Dan sesungguhnya kami jin telah menduga, bahwa kami tidak akan mampu melepaskan diri dari kekuasaan Allah di bumi dan tidak pula dapat lari melepaskan diri dari-Nya. وَّاَنَّا لَمَّا سَمِعۡنَا الۡهُدٰٓى اٰمَنَّا بِهٖ ؕ فَمَنۡ يُّؤۡمِنۡۢ بِرَبِّهٖ فَلَا يَخَافُ بَخۡسًا وَّلَا رَهَقًا Wa annaa lammaa sami'nal hudaaa aamannaa bihii famany yu'mim bi rabbihii falaa yakhaafu bakhsanw wa laa rahaqoo 13. Dan sesungguhnya ketika kami jin mendengar petunjuk Al-Qur'an, kami beriman kepadanya. Maka barangsiapa beriman kepada Tuhan, maka tidak perlu ia takut rugi atau berdosa. وَّاَنَّا مِنَّا الۡمُسۡلِمُوۡنَ وَمِنَّا الۡقٰسِطُوۡنَؕ فَمَنۡ اَسۡلَمَ فَاُولٰٓٮِٕكَ تَحَرَّوۡا رَشَدًا Wa annaa minnal muslimuuna wa minnal qoosituuna faman aslama fa ulaaa'ika taharraw rashadaa 14. Dan di antara kami ada yang Islam dan ada yang menyimpang dari kebenaran. Siapa yang Islam, maka mereka itu telah memilih jalan yang lurus. وَاَمَّا الۡقٰسِطُوۡنَ فَكَانُوۡا لِجَهَنَّمَ حَطَبًا Wa ammal qoosituuna fa kaanuu li jahannama hatabaa 15. Dan adapun yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi bahan bakar bagi neraka Jahanam." وَّاَنْ لَّوِ اسۡتَقَامُوۡا عَلَى الطَّرِيۡقَةِ لَاَسۡقَيۡنٰهُمۡ مَّآءً غَدَقًا Wa alla wis taqoomuu 'alat tariiqati la asqaynaahum maa'an ghadaqoo 16. Dan sekiranya mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu agama Islam, niscaya Kami akan mencurahkan kepada mereka air yang cukup. لِّنَفۡتِنَهُمۡ فِيۡهِ ؕ وَمَنۡ يُّعۡرِضۡ عَنۡ ذِكۡرِ رَبِّهٖ يَسۡلُكۡهُ عَذَابًا صَعَدًا Linaftinahum fiih; wa many yu'rid 'an zikri rabbihii yasluk hu 'azaaban sa'adaa 17. Dengan cara itu Kami hendak menguji mereka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan Tuhannya, niscaya akan dimasukkan-Nya ke dalam azab yang sangat berat. وَّاَنَّ الۡمَسٰجِدَ لِلّٰهِ فَلَا تَدۡعُوۡا مَعَ اللّٰهِ اَحَدًا Wa annal masaajida lillaahi falaa tad'uu ma'al laahi ahadaa 18. Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah untuk Allah. Maka janganlah kamu menyembah apa pun di dalamnya selain Allah. وَّاَنَّهٗ لَمَّا قَامَ عَبۡدُ اللّٰهِ يَدۡعُوۡهُ كَادُوۡا يَكُوۡنُوۡنَ عَلَيۡهِ لِبَدًا Wa annahuu lammaa qooma 'adul laahi yad'uuhu kaaduu yakuunuuna 'alaihi libadaa 19. Dan sesungguhnya ketika hamba Allah Muhammad berdiri menyembah-Nya melaksanakan shalat, mereka jin-jin itu berdesakan mengerumuninya. قُلۡ اِنَّمَاۤ اَدۡعُوۡا رَبِّىۡ وَلَاۤ اُشۡرِكُ بِهٖۤ اَحَدًا Qul innamaaa ad'uu rabbii wa laaa ushriku bihiii ahadaa 20. Katakanlah Muhammad, "Sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku dan aku tidak mempersekutukan sesuatu pun dengan-Nya." zvEYyPt.